PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (digayakan sebagai mandırı) (IDX: BMRI) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang menyediakan berbagai macam jasa keuangan. Bank yang berkantor pusat di Jakarta ini adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset, pinjaman, dan simpanannya.
Sejarah
Bank ini didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada tanggal 31 Juli 1999, empat bank milik pemerintah Indonesia, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia resmi digabung ke dalam bank ini.
Logo pertama Bank Mandiri (31 Juli 1999-14 Januari 2008)
Logo kedua Bank Mandiri (14 Januari 2008-2 Oktober 2016)
Logo ketiga Bank Mandiri (2 Oktober 2016 sampai sekarang) dengan penyempurnaan warna logosign gelombang cair menjadi berwarna emas yang solid, tanpa adanya gradasi warna seperti logo kedua
Setelah selesai digabung, Bank Mandiri pun mulai melakukan konsolidasi, termasuk penutupan 194 kantor cabang dan pengurangan pegawai dari 26.600 orang menjadi hanya 17.620 orang. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran merek tunggal di seluruh Indonesia melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting lainnya adalah penggantian platform teknologi secara menyeluruh. Bank Mandiri awalnya mewarisi sembilan sistem perbankan dari empat bank pendahulunya. Bank Mandiri kemudian mulai melaksanakan program penggantian platform selama tiga tahun yang difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi bank ini di segmen perbankan ritel.
Direktur utama pertama Bank Mandiri adalah Muljohardjoko yang saat itu juga menjabat sebagai direktur utama Taspen. Satu bulan kemudian, Muljohardjoko digantikan oleh Robby Djohan. Pada bulan Mei 2000, Djohan digantikan oleh ECW Neloe, dan lima tahun kemudian, Neloe digantikan oleh Agus Martowardojo. Hingga bulan Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di seantero Indonesia dan 6 cabang di luar Indonesia. Selain itu, Bank Mandiri juga mempunyai sekitar 2.500 ATM.
Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri kemudian berekspansi ke segmen pembiayaan UKM dan ritel. Pada akhir tahun 1999, porsi kredit kepada nasabah korporat masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada tanggal 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah ritel mencapai 13,92%, sementara porsi kredit kepada nasabah korporat hanya 43,86% dari total kredit.
Hingga bulan Juni 2013, Bank Mandiri telah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar di seantero Indonesia.
Produk
e-Banking
- ATM Mandiri
- Mandiri Debit
- Mandiri Prabayar (e-Money)
- Mandiri SMS
- Mandiri Call
- 14000 atau (021) 5299-7777
- Livin’ by Mandiri (dahulu Mandiri Internet Banking, Mandiri Mobile, dan Mandiri Online), dan sekarang hanya yang berwarna kuning yang benar-benar berjalan dengan baik untuk aplikasi Livin’.
Kartu kredit
- Mandiri MasterCard
- Mastercard Pertamina Card Platinum
- Mastercard Skyz Card Titanium
- Mastercard Everyday Card
- Mastercard Prioritas World
- Mastercard Private World Elite
- Mastercard SME Card
- Mandiri Visa
- Mandiri JCB
- JCB Precious Platinum Card
- JCB Precious Gold Card
Perkembangan bisnis
Pada tahun 2015, Bank Mandiri mendirikan satu anak usaha baru yang diberi nama Mandiri Capital agar dapat berbisnis di bidang modal ventura. Mandiri Capital pun menjadi perusahaan modal ventura berbasis teknologi pertama di Indonesia. Mandiri Capital berbisnis dengan cara menanamkan modal ke perusahaan rintisan yang berpotensi besar.
Pada tahun 2016, Bank Mandiri membuka dua kantor cabang baru, yakni di Gili Trawangan dan Sengigi di Nusa Tenggara Barat, karena Bank Mandiri melihat prospek ekonomi yang bagus di sektor pariwisata. Dengan tambahan dua cabang baru tersebut, saat ini Bank Mandiri pun telah memiliki 2.456 kantor cabang yang tersebar di seantero Indonesia.
Bank Mandiri juga menyediakan layanan perbankan bagi Pos Indonesia. Melalui layanan tersebut, Bank Mandiri mengelola kas Pos Indonesia, seperti penyediaan likuiditas, penerimaan setoran dana, pengelolaan dana dan rekening, fasilitas manajemen kas, serta layanan perbankan lain untuk pegawai dan mitra bisnis Pos Indonesia. Sinergi Bank Mandiri dengan Pos Indonesia pun telah menghasilkan banyak pengembangan bisnis, antara lain pembentukan sebuah bank bersama TASPEN yang diberi nama Bank Mantap untuk menyediakan kredit bagi pensiunan. Mandiri dan Pos Indonesia juga berkolaborasi dalam mendukung kelancaran penyaluran PSKS melalui Layanan Keuangan Digital. Untuk mempermudah transaksi keuangan masyarakat, sekitar 4.000 EDC Bank Mandiri pun telah ditempatkan di sejumlah kantor pos. Selain kerjasama tersebut, Bank Mandiri juga menyediakan layanan keuangan bagi sekitar 26.000 pegawai dan 16.000 pensiunan Pos Indonesia.